Makna Lagu Last Christmas – Wham!. Saat musim Natal 2025 tiba, Last Christmas dari Wham! kembali menggema di radio, pusat perbelanjaan, dan playlist streaming, membawa nostalgia dan semangat liburan. Dirilis pada 3 Desember 1984, lagu ini adalah salah satu lagu Natal paling ikonik, dinyanyikan oleh duo pop Inggris, George Michael dan Andrew Ridgeley. Dengan melodi yang catchy dan lirik yang bittersweet, Last Christmas telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi Natal global. Di tahun 2025, lagu ini kembali populer, terutama setelah perayaan 40 tahun sejak perilisan awalnya, lengkap dengan pemutaran ulang di berbagai platform. Apa cerita di balik lagu ini, mengapa cocok untuk Natal, dan apa kelebihan serta kekurangannya? Berikut ulasannya. BERITA BOLA
Ringkasan Singkat Mengenai Lagu Ini
Last Christmas adalah lagu pop bertema Natal yang ditulis dan diproduseri oleh George Michael, dirilis sebagai single ganda bersama Everything She Wants oleh Wham!. Lagu berdurasi 4 menit 27 detik ini menceritakan kisah patah hati seseorang yang memberikan cintanya pada Natal sebelumnya, hanya untuk dikhianati. Lirik seperti “Last Christmas, I gave you my heart, but the very next day, you gave it away” menggambarkan perasaan kecewa namun tetap berharap untuk cinta yang lebih tulus di masa depan. Dengan aransemen synth-pop khas tahun 80-an, dipadukan dengan lonceng Natal dan ritme yang ceria, lagu ini kontras dengan tema patah hatinya, menciptakan daya tarik emosional yang unik. Lagu ini mencapai nomor satu di banyak negara dan telah terjual jutaan kopi, dengan cover oleh artis seperti Taylor Swift dan Ariana Grande menambah popularitasnya.
Alasan Lagu Ini Cocok Untuk Didengar Saat Natal
Last Christmas menjadi lagu wajib saat Natal karena perpaduan sempurna antara suasana meriah dan sentuhan emosional yang universal. Melodi upbeat dengan lonceng Natal dan synth yang ceria langsung membawa pendengar ke atmosfer liburan, cocok untuk diputar di pesta Natal atau saat berkumpul dengan keluarga. Lirik tentang patah hati dan harapan baru resonan dengan semangat Natal yang menekankan pengampunan, refleksi, dan awal yang baru. Video klip lagu, yang menampilkan George Michael dan Andrew Ridgeley di resor ski bersalju di Saas-Fee, Swiss, memperkuat nuansa musim dingin yang identik dengan Natal. Di 2025, lagu ini tetap relevan, sering digunakan di TikTok untuk konten bertema liburan atau kisah cinta, dan diputar di acara-acara seperti perayaan pohon Natal di kota-kota besar. Last Christmas menawarkan keseimbangan antara kegembiraan dan kepekaan, menjadikannya ideal untuk momen Natal yang penuh emosi.
Sisi Positif dan Negatif Dari Lagu Ini
Kelebihan Last Christmas terletak pada melodi yang adiktif dan vokal George Michael yang penuh jiwa. Aransemen synth-pop dengan lonceng Natal memberikan energi yang menular, sementara lirik yang bittersweet membuat lagu ini relatable bagi siapa saja yang pernah mengalami patah hati. Produksi yang apik dan kualitas vokal Michael menjadikan lagu ini abadi, tetap terdengar segar meski telah berusia empat dekade. Lagu ini juga serbaguna, cocok untuk suasana ceria maupun reflektif, dari pesta hingga malam sendirian di dekat perapian. Namun, ada beberapa kekurangan. Pemutaran lagu ini yang berulang-ulang setiap musim Natal bisa terasa jenuh bagi sebagian pendengar, terutama di tempat umum seperti mal. Beberapa kritikus menilai liriknya agak sederhana dibandingkan karya lain George Michael, seperti Careless Whisper, dan tema patah hati mungkin terasa kurang meriah bagi mereka yang menginginkan lagu Natal yang sepenuhnya ceria. Meski begitu, pesona lagu ini tetap tak terbantahkan.
Kesimpulan: Makna Lagu Last Christmas – Wham!
Last Christmas oleh Wham! tetap menjadi salah satu lagu Natal paling ikonik di musim libur 2025, memadukan melodi ceria dengan cerita patah hati yang emosional. Dengan vokal George Michael yang memukau dan aransemen synth-pop yang timeless, lagu ini menangkap semangat Natal tentang harapan dan kebersamaan, sekaligus menyentuh hati pendengar dengan tema universal tentang cinta. Meski ada kritik tentang pemutaran berulang atau kesederhanaan lirik, kelebihan lagu ini dalam menciptakan suasana meriah dan emosional jauh lebih menonjol. Di tengah perayaan Natal, Last Christmas adalah pengingat bahwa bahkan di saat patah hati, ada harapan untuk cinta baru, menjadikannya soundtrack sempurna untuk musim libur yang penuh makna.